Migas didefisit di Indonesia, Impor dari Nigeria Hingga US$514 Juta

Berita446 Dilihat

Migas (mpor minyak dan gas) menjadi sorotan di Indonesia pada bulan Juli 2023, dengan jumlah mencapai US$3,13 miliar.

Data tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 40,94% dibandingkan dengan bulan Juni 2023, meskipun mengalami penurunan sekitar 29,70% jika dibandingkan dengan bulan Juli 2022.

Defisit migas pada bulan Juli juga mencatat angka tertinggi dalam beberapa waktu, mencapai US$1,91 miliar, yang merupakan yang paling tinggi sejak November 2022, ketika defisit neraca perdagangan migas menembus US$2,08 miliar pada bulan Oktober 2022.

Amalia Adininggar Widyasanti, yang saat ini menjabat sebagai Plt. Kepala BPS (Badan Pusat Statistik), mengungkapkan bahwa defisit neraca perdagangan komoditas migas ini disebabkan terutama oleh impor minyak mentah dan hasil minyak.

Data menunjukkan bahwa impor minyak mentah pada bulan Juli 2023 terutama berasal dari Nigeria dengan nilai mencapai US$514,4 juta, yang setara dengan pangsa impor sebesar 41,73%.

Di posisi kedua, terdapat Saudi Arabia dengan nilai impor minyak mentah sebesar US$152,9 juta, atau pangsa impor sekitar 12,4%.

Sementara itu, di urutan ketiga adalah Angola, dengan pangsa impor sekitar 9,78% dari total impor minyak mentah, bernilai US$120,5 juta.

Amalia menjelaskan bahwa tren impor migas dari berbagai sumber ini memiliki dampak signifikan pada neraca perdagangan Indonesia.

Meskipun terdapat peningkatan dalam impor migas pada bulan Juli, tantangan yang dihadapi tetap mengingat angka defisit yang tinggi.

Di tengah dinamika global dalam sektor migas, pengelolaan impor dan diversifikasi sumber menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan negara.

Melihat kenaikan impor migas yang signifikan, pemerintah perlu mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk mengurangi defisit dalam sektor ini.

Diversifikasi pasokan migas dengan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan berbagai negara produsen minyak dan gas bisa menjadi salah satu solusi.

Selain itu, upaya dalam meningkatkan produksi migas domestik dan mendorong pengembangan teknologi di sektor energi juga penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor migas.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Indonesia dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya migas, mencapai keseimbangan perdagangan, dan bergerak menuju arah pembangunan berkelanjutan.

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com