Prospek 2023
Tahun 2023 diprediksi akan tetap penuh dengan tantangan dalam ekonomi global.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari Dana Moneter Internasional (IMF) mencapai 2,9% pada tahun ini, dengan harapan akan meningkat menjadi 3,1% pada tahun 2024.
Tantangan dalam ekonomi global seperti pertempuran melawan inflasi dan konflik geopolitik seperti Rusia-Ukraina akan terus berlanjut di sepanjang tahun ini.
Di dalam negeri, pencabutan pembatasan mobilitas dan kegiatan (PPKM) secara resmi telah dilakukan oleh pemerintah, memberikan harapan positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor perbankan.
Secara keseluruhan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 akan tetap kuat, sedikit melambat menjadi sekitar 4,5%-5,3%, namun diperkirakan akan kembali meningkat menjadi 4,7%-5,5% pada tahun 2024.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, memproyeksikan pertumbuhan kredit pada kisaran 9%-11% tahun ini, meskipun terjadi perlambatan dari target sebelumnya 10%-12%. Namun, masih ada potensi peningkatan jika kondisi ekonomi membaik.
Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2023 akan didorong oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi, ekspor yang tetap kuat, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga walaupun terjadi peningkatan inflasi.
Indikator-indikator seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi dalam negeri akan terus berlanjut.
Pada akhirnya, industri perbankan di Indonesia diharapkan tetap kuat dan stabil.
Survei Risiko Sistemik dari Bank Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di masa mendatang.