Kuncishock News – Suhu air yang kita konsumsi, apakah dingin atau hangat, seringkali menjadi pilihan pribadi.
Sebagian orang lebih suka air dingin, sementara yang lain memilih air hangat.
Tetapi apakah ada perbedaan signifikan dalam dampak kesehatan antara kedua pilihan ini?
Dr. Brian Weiner, seorang ahli gastroenterologi, menjelaskan bahwa penelitian ilmiah yang berkaitan dengan suhu air yang sebaiknya diminum belum begitu banyak.
Yang pasti, menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah hal yang penting. Namun, apakah kita sebaiknya memilih air dingin atau air hangat?
Salah satu argumen yang sering muncul adalah bahwa air hangat dapat membantu dalam detoksifikasi tubuh.
Saat seseorang minum air hangat, suhu tubuhnya dapat naik, yang kemudian memicu keringat.
Berkeringat dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan membersihkan pori-pori kulit.
Selain itu, ada yang berpendapat bahwa minum air hangat atau panas dapat meredakan masalah pencernaan dan membantu saat hidung tersumbat.
Namun, menurut Dr. Weiner, manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan minum air hangat atau panas sebenarnya tidak begitu signifikan.
Ia menjelaskan bahwa minuman panas memang bisa memberikan rasa nyaman dan bisa meredakan hidung tersumbat saat kita merasa tidak enak badan. Namun, dari segi hidrasi, manfaatnya tidak terlalu besar.
Dalam perkataannya, “Ada sesuatu yang sangat menghibur tentang minuman panas. Orang-orang menyukai minuman panas untuk jiwa mereka. Jika Anda masuk angin dan uap panas masuk ke saluran hidung Anda, itu bisa memberikan kelegaan, tetapi itu bukan masalah hidrasi. Efeknya mirip dengan ibu yang memberi Anda secangkir sup ayam panas – ada nilai kenyamanan dari minuman itu sendiri, tetapi secara medis, nilainya sangat kecil atau bahkan tidak ada.”
Dengan kata lain, pilihan antara air dingin atau air hangat lebih merupakan preferensi pribadi daripada masalah kesehatan yang signifikan.
Yang terpenting adalah tetap terhidrasi dengan baik, apapun suhu air yang Anda pilih.
Sebagai tambahan, penting untuk diingat bahwa pentingnya minum air lebih berfokus pada menjaga hidrasi tubuh daripada pada suhu air yang dikonsumsi.
Tubuh manusia sangat membutuhkan air untuk menjalankan fungsi-fungsi vitalnya.
Kekurangan cairan dapat mengakibatkan dehidrasi, yang dapat memiliki efek negatif pada kesehatan.
Tentu saja, terdapat faktor-faktor tertentu yang mungkin membuat seseorang lebih memilih air dingin daripada air hangat, atau sebaliknya.
Ini mungkin termasuk preferensi pribadi, kondisi medis, atau situasi tertentu seperti cuaca atau kebutuhan untuk merasa lebih segar.
Yang terpenting adalah memastikan Anda memenuhi kebutuhan hidrasi Anda setiap hari.
Selain itu, bagi beberapa orang, minum air dingin mungkin lebih cocok saat berolahraga atau dalam cuaca panas karena dapat memberikan sensasi pendinginan yang menyegarkan.