Kuncishock News – Harga batu bara telah kembali naik, mendorong saham-saham emiten batu bara di Indonesia mengalami kenaikan pada perdagangan sesi I Selasa (29/8/2023).
Kenaikan harga ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari Prancis, yang telah mengizinkan penggunaan bahan bakar fosil untuk menghindari kekurangan listrik menjelang musim dingin.
Dari 20 saham batu bara di Indonesia, mayoritas mengalami kenaikan harga pada sesi perdagangan pertama hari ini.
Sebanyak 12 saham menguat, enam saham stagnan, dan dua saham mengalami penurunan.
Salah satu saham yang mengalami kenaikan signifikan adalah saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), yang melonjak sebesar 2,29% menjadi Rp 358 per saham.
Kenaikan harga batu bara juga terjadi di pasar global, di mana harga ICE Newcastle kontrak September naik sebesar 1,29% menjadi US$ 161,55 per ton.
Selain itu, saham-saham besar seperti PT Indika Energy Tbk (INDY) juga mengalami kenaikan sebesar 1,46% menjadi Rp 2.080 per saham.
Kenaikan harga ini terjadi setelah Prancis mengizinkan penggunaan bahan bakar fosil untuk menghindari kekurangan listrik menjelang musim dingin.
Produksi perusahaan utilitas besar Electricite de France (EDF) dilaporkan akan tetap di bawah tingkat historis pada musim dingin ini karena masalah dengan armada reaktor nuklirnya yang terkena dampak korosi tegangan.
Meskipun mayoritas saham batu bara mengalami kenaikan, beberapa saham seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) cenderung stagnan atau mengalami penurunan harga pada awal sesi perdagangan hari ini.
Hal ini membuat Prancis harus memastikan pasokan energi, dan mereka telah memperketat persyaratan pengoperasian dua pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) yang tersisa di negara tersebut.