Kuncishock News – Perdagangan komoditas belakangan ini menjadi sorotan dengan kenaikan tajam harga beberapa produk unggulan.
Harga minyak Brent dan WTI, Crude Palm Oil (CPO), serta batu bara mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa sesi terakhir. Apa yang mendasari tren penguatan ini?
Harga minyak Brent dan WTI mengalami kenaikan pada perdagangan sebelumnya, dimana harga minyak Brent melonjak sekitar 0,80% dan WTI bahkan melesat sebesar 1,27%.
Kenaikan ini terjadi setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan penurunan pasokan minyak mentah.
Data yang dirilis menunjukkan penurunan hampir 6 juta barel persediaan minyak mentah AS dalam seminggu terakhir, yang dipengaruhi oleh ekspor yang kuat dan tingkat produksi penyulingan yang berjalan.
Sementara itu, harga CPO juga menunjukkan penguatan sekitar 0,51% dalam perdagangan terkini.
Namun, yang mencuri perhatian adalah lonjakan harga batu bara yang mencapai 12,3% sejak awal Agustus dan seterusnya.
Penguatan ini membawa harga batu bara ke level tertinggi dalam hampir tiga bulan terakhir.
Kenaikan harga batu bara ini dipicu oleh keputusan pekerja gas alam cair (Liquified Natural Gas) Australia untuk melakukan mogok pada Jumat (18/6/2023).
Keputusan ini mendorong ketidakpastian pasokan gas alam cair, yang pada gilirannya mempengaruhi harga batu bara.
Di tengah pergerakan harga komoditas ini, beberapa komoditas lain juga mengalami fluktuasi.
Emas global mengalami kenaikan sebesar 0,18%, sementara harga CPO mengalami peningkatan signifikan sekitar 2%.
Namun, harga batu bara mencuri perhatian dengan lonjakan mencoloknya.
Kenaikan tajam harga komoditas ini mencerminkan dinamika kompleks dalam pasar global.
Faktor-faktor seperti penurunan pasokan, keputusan pekerja, serta perkembangan ekonomi global dapat berkontribusi pada pergerakan harga yang signifikan.
Pemantauan terus menerus terhadap faktor-faktor ini menjadi penting bagi para pelaku pasar dan analis dalam memahami tren dan mengambil keputusan investasi yang tepat.