Adam Neumann: Pendiri WeWork, dari Kebangkrutan ke Kesuksesan Baru

Berita1399 Dilihat

Kuncishock News – WeWork, perusahaan co-working space yang didirikan oleh Adam Neumann pada tahun 2010, resmi mengalami kebangkrutan setelah mengalami pertumbuhan pesat dan kemudian ambruk.

Namun, yang menarik adalah nasib pendirinya, Adam Neumann, yang ternyata tidak mengalami kebangkrutan bersamaan dengan perusahaannya.

Meski WeWork sempat mencapai valuasi mencapai US$ 47 miliar pada tahun 2019, keberhasilan tersebut ternyata tidak berlanjut.

Adam Neumann mundur dari posisi CEO pada September 2019 setelah berbagai permasalahan tata kelola dan kontroversi terungkap selama proses Initial Public Offering (IPO).

CEO yang kontroversial ini kerap memperkaya diri sendiri dengan memberikan dirinya saham perusahaan senilai US$ 6 juta untuk hak cipta kata “We.”

Meskipun gagal IPO, Adam Neumann berhasil menumpuk kekayaan sebelum WeWork mengajukan kebangkrutan.

Dalam proses merger dengan perusahaan cangkang (SPAC), SoftBank memberikan Neumann US$ 480 juta untuk membeli setengah dari seluruh saham miliknya.

Meskipun sebelumnya SoftBank membatalkan rencana pembelian seluruh saham WeWork milik Neumann dengan nilai US$ 1 miliar, Neumann berhasil mendapatkan kompensasi sebesar US$ 770 juta selama proses merger.

Selain itu, Neumann menerima US$ 185 juta sebagai bagian dari klausul non-kompetisi dan US$ 106 juta sebagai bagian dari penyelesaian gugatan di luar pengadilan.

Total keseluruhan kompensasi yang diterima Neumann mencapai US$ 770 juta, meskipun dia tidak lagi terlibat dalam WeWork.

Setelah kebangkrutan WeWork, sisa saham yang dimiliki Neumann nilainya menjadi nol.

Namun, sebelumnya, saham tersebut diperkirakan mencapai US$ 722 juta saat WeWork melantai di bursa. Meskipun demikian, Neumann mungkin sudah menjual sisa sahamnya.

Adam Neumann saat ini fokus pada startup barunya bernama Flow, yang juga bergerak di bidang real estat.

Baca juga  Extended-stay hotels gaining popularity - Jack Levy

Dengan valuasi mencapai US$ 1 miliar, Flow memiliki ambisi untuk mencari solusi ketidaksetaraan dalam pasar penyewaan rumah dengan menciptakan suasana komunitas dan membantu penyewa membangun aset melalui rumah yang mereka tempati.

Meskipun model bisnis Flow belum sepenuhnya jelas, tampaknya mengadopsi konsep co-working yang pernah diusung WeWork di pasar tempat tinggal.

Dengan perjalanan yang menarik dari kebangkrutan WeWork hingga kesuksesan baru dengan Flow, Adam Neumann tetap menjadi tokoh yang patut diperhatikan dalam dunia bisnis dan teknologi.