Harga Emas Antam Tetap Stabil Setelah Turun Empat Hari

Berita305 Dilihat

Harga emas Antam, sebuah komoditas bernilai tinggi dan penting dalam pasar global, menunjukkan ketahanannya dengan menunjukkan tren stagnan pada perdagangan hari ini, Sabtu (12/8/2023).

Meskipun terjadi kenaikan tipis dalam harga emas dunia menjelang akhir pekan, harga emas Antam tetap tidak mengalami perubahan.

Meskipun emas dunia mengalami penurunan sepanjang satu pekan terakhir, harga emas Antam tampaknya masih tetap bertenaga.

Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam dengan ukuran 1 gram tetap dipertahankan pada harga Rp 1.062.000 per gram. Harga ini stabil dan tidak mengalami fluktuasi.

Di sisi lain, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga tidak mengalami perubahan dari perdagangan sebelumnya, tetap bertahan di angka Rp 941.000 per gram.

Harga emas Antam memiliki variasi dalam hal ukuran dan dimensi yang ditawarkan kepada pasar.

Namun, dalam beberapa waktu terakhir, harga emas dunia masih menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan.

Meskipun inflasi di Amerika Serikat (AS) berada di bawah ekspektasi pasar, harga emas tidak mampu membaik. Selama seminggu terakhir, harga emas antam mengalami penurunan sebesar 2,5%.

Pada penutupan perdagangan Jumat (12/8/2023), harga emas dunia mengalami kenaikan tipis sebesar 0,06% dan mencapai posisi US$ 1.913,32 per troy ons.

Kenaikan ini memutus tren penurunan emas selama empat hari sebelumnya.

Namun, meskipun menguat, harga emas dunia saat ini berada pada level terendahnya dalam enam pekan terakhir sejak 29 Juni 2023.

Meskipun terdapat lonjakan inflasi AS pada bulan Juli 2023 yang di bawah ekspektasi pasar, harga emas dunia tidak mampu mengembalikan performanya.

Inflasi AS mencapai 3,2% (year on year/yoy) pada Juli 2023, naik dari 3,0% (yoy) pada bulan Juni. Namun, inflasi masih di bawah ekspektasi sebesar 3,3% YoY.

Baca juga  Rekomendasi Korean Anime: Dari Cinta, Tawa, dan Keajaiban

Pasar emas tetap sensitif terhadap faktor-faktor ekonomi dan geopolitik. Meskipun beberapa data ekonomi AS menunjukkan perbaikan, pelaku pasar tetap mengamati tindakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), dan kemungkinan kenaikan suku bunga.

Hal ini berdampak pada harga emas antam karena memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga.

Pasar masih mempertimbangkan apakah The Fed akan melunak dalam kebijakan moneternya atau tetap mempertahankan posisi saat ini.

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com