Prabowo, Anies dan Ganjar di Mata Netizen dan Rakyat

Berita723 Dilihat

Kuncishock News – Pertarungan sengit antara Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto dalam perebutan posisi Presiden ke-8 Republik Indonesia akan segera memasuki babak penentuan pada tahun depan.

Pemilihan umum presiden (Pilpres) dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari 2024, dan sejumlah survei elektabilitas telah dilakukan untuk mengukur popularitas para kandidat ini.

CNBC Indonesia juga melakukan sebuah survei tidak resmi untuk mencari tahu siapa yang paling populer di mata netizen melalui voting di Instagram Story dan akun Twitter @cnbcindonesia.

Hasil survei tersebut menunjukkan hasil yang berbeda antara kedua platform media sosial.

Di Instagram Story, capres Prabowo menempati urutan pertama dengan porsi suara sebesar 41%, diikuti oleh Ganjar dengan 38%, dan Anies berada di urutan ketiga dengan share 21%.

Meski jumlah pemilih dalam polling ini terbatas, hanya mencapai 429 orang, hasilnya mencerminkan sentimen sementara dari pengguna Instagram.

Sementara itu, di Twitter, situasinya terbalik, dengan Anies menjadi capres yang paling populer dengan persentase 63,4%, diikuti oleh Ganjar dengan 21%, dan Prabowo dengan 15,6%.

Jumlah pemilih di Twitter jauh lebih besar, mencapai 76.692 suara. Ini menunjukkan bahwa Anies memiliki dukungan yang signifikan di platform Twitter.

Perlu dicatat bahwa survei ini adalah polling media sosial yang tidak dapat dianggap sebagai representasi ilmiah dari preferensi pemilih secara keseluruhan.

Voting di media sosial hanyalah upaya untuk mengukur sentimen di platform tersebut.

Selain itu, popularitas di media sosial tidak selalu mencerminkan dukungan di dunia nyata, tetapi sejak Pemilihan Presiden 2014, media sosial telah menjadi alat kampanye yang efektif bagi calon presiden.

Setiap capres menggunakan platform media sosial untuk mempromosikan diri dan mendapatkan dukungan pemilih.

Data dari We Are Social menunjukkan bahwa pada Januari 2022, terdapat sekitar 191 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia, meningkat 12,35% dari tahun sebelumnya.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap calon memiliki pendukung setia yang aktif di media sosial dan berfungsi sebagai buzzer yang mendukung capres pilihan mereka.

Selain itu, setiap platform media sosial memiliki karakteristiknya sendiri. Twitter cenderung lebih bebas dan memungkinkan pengguna untuk mengemukakan opini dengan lebih mudah karena anonimitas yang relatif tinggi.

Instagram lebih visual dan estetis, sementara Facebook merupakan campuran antara Twitter dan Instagram.