Iklan Facebook Palsu dengan Modus Kecerdasan Buatan Mencuri Dana

Berita402 Dilihat

Kuncishock News – Penggunaan kecerdasan buatan (AI) semakin meresahkan di dunia maya, terutama dalam bentuk iklan Facebook palsu yang bertujuan untuk mencuri dana dari para korban.

Para peneliti keamanan siber dari Trend Micro baru-baru ini mengungkapkan modus operandi yang digunakan oleh para pelaku kejahatan siber ini dalam sebuah analisis mendalam.

Dalam laporannya, tim peneliti mengungkap bahwa tujuan utama malware yang digunakan dalam kampanye ini adalah memberikan akses kepada para hacker untuk membobol dana yang disimpan oleh korban untuk beriklan di Facebook.

Dikutip dari TechRadar, para pelaku kejahatan siber ini menggunakan modus yang cukup licik.

Mereka membuat iklan Facebook yang mempromosikan perangkat lunak atau software palsu yang disebut telah didukung oleh kecerdasan buatan seperti Google Bard dan sesuatu yang disebut “Meta AI.”

Para korban yang tergiur oleh klaim tersebut diminta untuk mengklik tautan yang tersedia dalam iklan.

Tautan ini kemudian mengarahkan korban ke sebuah laman web yang di-hosting di Google Sites dan menampilkan tombol unduh.

Namun, yang sebenarnya terjadi adalah jika tombol tersebut ditekan, maka akan dimulai pengunduhan malware yang tersimpan di layanan penyimpanan cloud seperti Google Drive, Dropbox, dan sejenisnya.

Malware ini disembunyikan dalam sebuah arsip terenkripsi dengan kata sandi sederhana, sehingga mampu mengelabui program antivirus.

Korban yang menginstal perangkat lunak tersebut akan mendapatkan sebuah ekstensi Chrome yang berbahaya yang meniru identitas Google Translate.

Malware ini sebenarnya digunakan untuk mencuri cookie Facebook, token akses, dan informasi lainnya dari korban.

Seluruh informasi yang berhasil dikumpulkan oleh para penjahat siber ini digunakan untuk menilai apakah akun Facebook korban memiliki akses ke halaman perusahaan dan mengandung dana yang telah dimuat sebelumnya untuk digunakan dalam menjalankan kampanye iklan di Facebook.

Baca juga  Bos Instagram yang Kini Tajir Meski Dulu Hanya Seorang Pelayan

Dengan dana yang dicuri, para pelaku kejahatan siber ini akan menjalankan kampanye iklan mereka sendiri.

Oleh karena itu, pengguna Facebook perlu sangat berhati-hati ketika menemui iklan yang menjanjikan hal-hal yang terlalu tak realistis di platform ini.

Keamanan data dan akun pribadi harus selalu diutamakan. Semoga informasi ini bermanfaat dan meningkatkan kesadaran akan risiko yang ada di dunia maya.